Rabu, 30 Maret 2016

ANEKDOT POLISI BAIK HATI

https://youtu.be/bVHEa2kYZ2I

KATA-KATA MOTIVASI BOB SADINO

Tentang Menjadi “Bodoh”

  1. Orang “pintar” biasanya banyak ide, bahkan mungkin telalu banyak ide, sehingga tidak satupun yang menjadi kenyataan. Sedangkan orang “bodoh” mungkin hanya punya satu ide dan satu itulah yang menjadi pilihan usahanya
  2. Orang “bodoh” biasanya lebih berani dibanding orang “pintar”, kenapa ? Karena orang “bodoh” sering tidak berpikir panjang atau banyak pertimbangan. Dia nothing to lose. Sebaliknya, orang “pintar” telalu banyak pertimbangan.
  3. Sebagian besar orang “pintar” sangat pintar menganalisis. Setiap satu ide bisnis, dianalisis dengan sangat lengkap, mulai dari modal, untung rugi sampai break event point. Orang “bodoh” tidak pandai menganalisis, sehingga lebih cepat memulai usaha.
  4. Orang “Pintar” merasa mampu melakukan berbagai hal dengan kepintarannya termasuk mendapatkahn hasil dengan cepat. Sebaliknya, orang “bodoh” merasa dia harus melalui jalan panjang dan berliku sebelum mendapatkan hasil.
  5. Orang “Pintar” berlogika sehingga bermimpi sesuatu yang secara logika bisa di capai. Orang “bodoh” tidak perduli dengan logika, yang penting dia bermimpi sesuatu, sangat besar, bahkan sesuatu yang tidak mungkin dicapai menurut orang lain.
  6. Orang “Pintar” menganggap, untuk berbisnis perlu tingkat pendidikan tertentu. Orang “Bodoh” berpikir, dia pun bisa berbisnis.
  7. Orang “Pintar” yang hebat dalam analisis, sangat mungkin berpikir negatif tentang sebuah bisnis, karena informasi yang berhasil dikumpulkannya sangat banyak. Sedangkan orang “bodoh” tidak sempat berpikir negatif karena harus segera berbisnis.
  8. Orang “Pintar” berpikir “aku pasti bisa mengerjakan semuanya”, sedangkan orang “bodoh” menganggap dirinya punya banyak keterbatasan, sehingga harus dibantu orang lain.
  9. Orang “Pintar” menganggap sudah mengetahui banyak hal, tapi seringkali melupakan penjualan. Orang “bodoh” berpikir simple, “yang penting produknya terjual”.
  10. Orang “Pintar” sering menganggap remeh kata Fokus. Buat dia, melakukan banyak hal lebih mengasyikkan. Sementara orang “bodoh” tidak punya kegiatan lain kecuali fokus pada bisnisnya.
  11. Orang “Pintar” sering terlalu pede dengan kehebatannya. Dia merasa semuanya sudah Oke berkat kepintarannya sehingga mengabaikan suara konsumen. Orang “bodoh” ?. Dia tahu konsumen seringkali lebih pintar darinya.
  12. Orang “bodoh” kadang-kadang saja mengabaikan kualitas karena memang tidak tahu, maka tinggal diberi tahu bahwa mengabaikan kualitas keliru. Sednagnkan orang “pintar” sering mengabaikan kualitas, karena sok tahu.
  13. Orang “Pintar” dengan mudah beralih dari satu bisnis ke bisnis yang lain karena punya banyak kemampuan dan peluang. Orang “bodoh” mau tidak mau harus menuntaskan satu bisnisnya saja.
  14. Orang “Pintar” sering sok tahu dengan mengerjakan dan memutuskan banyak hal dalam waktu sekaligus, sehingga prioritas terabaikan. Orang “Bodoh” ? Yang paling mengancam bisnisnyalah yang akan dijadikan pioritas
  15. Banyak orang “Bodoh” yang hanya mengandalkan semangat dan kerja keras plus sedikit kerja cerdas, menjadikannya sukses dalam berbisnis. Dilain sisi kebanyakan orang “Pintar” malas untuk berkerja keras dan sok cerdas,
  16. Seorang “pintar” sekalipun tetap berperilaku bodoh dengan dengan mencampuradukan keuangan pribadi dan perusahaan.
  17. Orang “Pintar” merasa gengsi ketika gagal di satu bidang sehingga langsung beralih ke bidang lain, ketika menghadapi hambatan. Orang “Bodoh” seringkali tidak punya pilihan kecuali mengalahkan hambatan tersebut.

Tentang Motivasi Sukses Dan Pembelajaran

  1. Kebanyakan orang merasa sukses itu adalah hasil jerih payah diri sendiri, tanpa campur tangan “TUHAN”. Mengingat TUHAN adalah sebagai ibadah vertikal dan menolong sesama sebagai ibadah horizontal.
  2. Jadikanlah keluarga sebagai motivator dan supporter pada saat baru memulai menjalankan bisnis maupun ketika bisnis semakin meguras waktu dan tenaga
  3. Setelah menjadi pengusaha sukses, maka seseorang akan menganggap dirinya sebagai seorang yang mandiri. Dia tidak lagi membutuhkan orang lain, karena sudah mampu berdiri diatas kakinya sendiri.
  4. Banyak orang bilang saya gila, hingga akhirnya mereka dapat melihat kesuksesan saya karena hasil kegilaan saya.
  5. Saya bisnis cari rugi, sehingga jika rugi saya tetap semangat dan jika untung maka bertambahlah syukur saya!
  6. Sekolah terbaik adalah sekolah jalanan, yaitu sekolah yang memberikan kebebasan kepada muridnya supaya kreatif.
  7. Setiap bertemu dengan orang baru, saya selalu mengosongkan gelas saya terlebih dahulu.
  8. Saya sudah menggoblokkan diri sendiri terlebih dahulu sebelum menggoblokkan orang lain.

Tentang Entrepreneurship

  1. Orang pintar mikir ribuan mil, jadi terasa berat. Saya gak pernah mikir karena cuma melangkah saja. Ngapain mikir kan cuma selangkah.
  2. Orang goblok itu gak banyak mikir, yang penting terus melangkah. Orang pintar kebanyakan mikir, akibatnya tidak pernah melangkah.
  3. Orang pintar belajar keras untuk melamar pekerjaan. Orang goblok berjuang keras untuk sukses biar bisa bayar para pelamar kerja.


ANEKDOT SMA KELAS X

https://youtu.be/8PCM3z3tatE

Anekdot Cinderella

https://youtu.be/PDmmWiFsD3w

Selasa, 29 Maret 2016

KISAH SAHABAT NABI


         
KISAH SAHABAT NABI, SYA’BAN R.A
Alkisah seorang sahabat bernama Sya’ban RA.Ia adalah seorang sahabat yang tidak menonjol dibandingkan sahabat – sahabat yang lain.Ada suatu kebiasaan unik dari beliau yaitu setiap masuk masjid sebelum sholat berjamaah dimulai dia selalu beritikaf di pojok depan masjid.Dia mengambil posisi di pojok bukan karena supaya mudah senderan atau tidur, namun karena tidak mau mengganggu orang lain dan tak mau terganggu oleh orang lain dalam beribadah.
Kebiasaan ini sudah dipahami oleh sahabat bahkan oleh RasululLah Shallallahu `alaihi Wa Sallam, bahwa Sya’ban RA selalu berada di posisi tersebut termasuk saat sholat berjamaah.
Suatu pagi saat sholat subuh berjamaah akan dimulai RasululLah Shallallahu `alaihi Wa Sallam mendapati bahwa Sya’ban RA tidak berada di posisinya seperti biasa.Rasul Shallallahu `alaihi Wa Sallam pun bertanya kepada jemaah yang hadir apakah ada yang melihat Sya’ban RA.
Namun tak seorangpun jemaah yang melihat Sya’ban RA. Sholat subuhpun ditunda sejenak untuk menunggu kehadiran Sya’ban RA. Namun yang ditunggu belum juga datang. Khawatir sholat subuh kesiangan, Rasul Shallallahu `alaihi Wa Sallam memutuskan untuk segera melaksanakan sholat subuh berjamaah.
Selesai sholat subuh, Rasul Shallallahu `alaihi Wa Sallam bertanya apa ada yang mengetahui kabar dari Sya’ban RA.Namun tak ada seorangpun yang menjawab .
Rasul Shallallahu `alaihi Wa Sallam bertanya lagi apa ada yang mengetahui di mana rumah Sya’ban RA.Kali ini seorang sahabat mengangkat tangan dan mengatakan bahwa dia mengetahui persis di mana rumah Sya’ban RA. RasululLah Shallallahu `alaihi Wa Sallam yang khawatir terjadi sesuatu dengan Sya’ban RA meminta diantarkan ke rumah Sya’ban RA.
Perjalanan dengan jalan kaki cukup lama ditempuh oleh Rasul Shallallahu `alaihi Wa Sallam dan rombongan sebelum sampai ke rumah yang dimaksud.Rombongan Rasul Shallallahu `alaihi Wa Sallam sampai ke sana saat waktu afdol untuk sholat dhuha ( kira-kira 3 jam perjalanan).Sampai di depan rumah tersebut beliau Shallallahu `alaihi Wa Sallam mengucapkan salam. Dan keluarlah seorang wanita sambil membalas salam tersebut. “Benarkah ini rumah Sya’ban RA?” Rasul Shallallahu `alaihi Wa Sallam bertanya.“Ya benar, saya istrinya” jawab wanita tersebut. “Bolehkah kami menemui Sya’ban RA, yang tadi tidak hadir saat sholat subuh di masjid?”
.Dengan berlinangan air mata istri Sya’ban RA menjawab:“ Beliau telah meninggal tadi pagi”Innalilahi wainna ilaihirojiun…SubhanalLah ,satu – satunya penyebab dia tidak solat subuh berjamaah adalah karena ajal sudah menjemputnya. Beberapa saat kemudian istri Sya’ban bertanya kepada Rasul Shallallahu `alaihi Wa Sallam“ Ya Rasul ada sesuatu yang jadi tanda tanya bagi kami semua,yaitu menjelang kematiannya dia berteriak tiga kali dengan masing - masing teriakan disertai satu kalimat. Kami semua tidak paham apa maksudnya”.
“Apa saja kalimat yang diucapkannya?” tanya Rasul Shallallahu `alaihi Wa Sallam .

Di masing – masing teriakannya dia berucap kalimat
“ Aduuuh kenapa tidak lebih jauh……”
“ Aduuuh kenapa tidak yang baru……. “
“ Aduuuh kenapa tidak semua……”
Rasul Shallallahu `alaihi Wa Sallam pun melantukan ayat yang terdapat dalam surat Qaaf (50) ayat 22 yang artinya:
“ Sesungguhnya kamu berada dalam keadaan lalai dari (hal) ini, maka Kami singkapkan dari padamu hijab (yang menutupi) matamu, maka penglihatanmu pada hari itu amat tajam “
Saat Sya’ban RA dalam keadaan sakratul maut, perjalanan hidupnya ditayangkan ulang oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala .Bukan cuma itu, semua ganjaran dari perbuatannya diperlihatkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala .Apa yang dilihat oleh Sya’ban RA ( dan orang yang sakratul maut) tidak bisa disaksikan oleh yang lain.Dalam pandangannya yang tajam itu Sya’ban RA melihat suatu adegan di mana kesehariannya dia pergi pulang ke Masjid untuk sholat berjamaah lima waktu.
Perjalanan sekitar 3 jam jalan kaki sudah tentu bukanlah jarak yang dekat. Dalam tayangan itu pula Sya’ban RA diperlihatkan pahala yang diperolehnya dari langkah – langkah nya ke Masjid.Dia melihat seperti apa bentuk sorga ganjarannya.Saat melihat itu dia berucap:
“ Aduuuh kenapa tidak lebih jauh……”Timbul penyesalan dalam diri Sya’ban RA,
mengapa rumahnya tidak lebih jauh lagi supaya pahala yang didapatkan lebih banyak dan sorga yang didapatkan lebih indah.
Dalam penggalan berikutnya Sya’ban RA melihat saai ia akan berangkat sholat berjamaah di musim dingin.Saat ia membuka pintu berhembuslah angin dinginyang menusuk tulang.Dia masuk kembali ke rumahnya dan mengambil satu baju lagi untuk dipakainya. Jadi dia memakai dua buah baju.Sya’ban RA sengaja memakai pakaian yang bagus (baru) di dalam dan yang jelek (butut) di luar. Pikirnya jika kena debu, sudah tentu yang kena hanyalah baju yang luar, sampai di masjid dia bisa membuka baju luar dan solat dengan baju yang lebih bagus.
            Dalam perjalanan ke tengah masjid dia menemukan seseorang yang terbaring kedinginan dalam kondisi yang mengenaskan.Sya’ban RA pun iba , lalu segera membuka baju yang paling luar dan dipakaikan kepada orang tersebut dan memapahnya untuk bersama – sama ke masjid melakukan sholat berjamaah.Orang itupun terselamatkan dari mati kedinginan dan bahkan sempat melakukan sholat berjamaah.Sya’ban RA pun kemudian melihat indahnya sorga yang sebagai balasan memakaikan baju bututnya kepada orang tersebut.
Kemudian dia berteriak lagi :
“ Aduuuh kenapa tidak yang baru……. “
Timbul lagi penyesalan di benak Sya’ban RA.Jika dengan baju butut saja bisa mengantarkannya mendapat pahala yang begitu besar, sudah tentu ia akan mendapat yang lebih besar lagi seandainya ia memakaikan baju yang baru. Berikutnya Sya’ban RA melihat lagi suatu adegan saat dia hendak sarapan dengan roti yang dimakan dengan cara mencelupkan dulu ke segelas susu. Bagi yang pernah ke tanah suci sudah tentu mengetahui sebesar apa ukuran roti arab (sekitar 3 kali ukuran rata-rata roti Indonesia)  

Ketika baru saja hendak memulai sarapan, muncullah pengemis di depan pintu yang meminta diberikan sedikit roti karena sudah lebih 3 hari perutnya tidak diisi makanan.
Melihat hal tersebut , Sya’ban RA merasa iba .Ia kemudian membagi dua roti itu sama besar,
demikian pula segelas susu itu pun dibagi dua.Kemudian mereka makan bersama – sama roti itu yang sebelumnya dicelupkan susu , dengan porsi yang sama…

Allah Subhanahu wa Ta’ala kemudian memperlihatkan ganjaran dari perbuatan Sya’ban RA dengan sorga yang indah.Demi melihat itu diapun berteriak lagi:
“ Aduuuh kenapa tidak semua……”
Sya’ban RA kembali menyesal .Seandainya dia memberikan semua roti itu kepada pengemis tersebut tentulah dia akan mendapat sorga yang lebih indah
Masyaallah,
Sya’ban bukan menyesali perbuatannya,tapi menyesali mengapa tidak optimal. Sesungguhnya semua kita nanti pada saat sakratul maut akan menyesal tentu dengan kadar yang berbeda, bahkan ada yang meminta untuk ditunda matinya karena pada saat itu barulah terlihat dengan jelas konsekwensi dari semua perbuatannya di dunia. Mereka meminta untuk ditunda sesaat karena ingin bersedekah.
            Namun kematian akan datang pada waktunya, tidak dapat dimajukan dan tidak dapat diakhirkan. Sering sekali kita mendengar ungkapan – ungkapan berikut :
“ Sholat Isya berjamaah pahalanya sama dengan sholat separuh malam”
“ Sholat Subuh berjamaah pahalanya sama dengan sholat sepanjang malam”
“ Dua rakaat sebelum Shubuh lebih baik dari pada dunia dan isinya”
Namun lihatlah Masjid tetap saja lengang dan terasa longgar.Seolah kita tidak percaya kepada janji Allah Subhanahu wa Ta’ala .Mengapa demikian?Karena apa yang dijanjikan Allah Subhanahu wa Ta’ala itu tidak terlihat oleh mata kita pada situasi normal.Mata kita tertutupi oleh suatu hijab.Karena tidak terlihat, maka yang berperan adalah iman dan keyakinan bahwa janji Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak pernah meleset.Allah Subhanahu wa Ta’ala akan membuka hijab itu pada saatnya.Saat ketika nafas sudah sampai di tenggorokan….
Sya’ban RA telah menginspirasi kita bagaimana seharusnya menyikapi janji Allah Subhanahu wa Ta’ala tersebut.Namun ternyata dia tetap menyesal sebagaimana halnya kitapun juga akan menyesal.Namun penyesalannya bukanlah sia – sia.Penyesalannya karena tidak melakukan kebaikan dengan optimal…..
Mudah-mudahan kisah singkat ini bermanfaat bagi kita semua dalam mengarungi sisa waktu yang diberikan Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada kita. Dan mari kita berdo’a semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberi kita kekuatan untuk melakukan sebaik, bahkan lebih baik dari pada apa yang dilakukan oleh Sya’ban RA…
Amiiiin


Senin, 28 Maret 2016

PENDIDIKAN

Guru Harus Tahu Inilah Hasil Revisi Final Kurikulum 2013

Hasil Revisi Kurikulum 2013 edisi final 2016, Revisi K13 ini diyakini sudah final.
Sistem Penilaian dalam Kurikulum 2013 akan mengalami perubahan kembali, dari sistem satuan (1 - 4) dikembalikan menjadi puluhan (0 - 100) seperti pada sistem sebelumnya. Ini disebabkan karena banyaknya aduan dari Orang Tua Wali murid yang sulit mengerti dengan sistem Penilaian yang dilakukan seperti di Perguruan Tinggi.

Beberapa Perubahan Penilaian dalam K13 yang akan diterapkan dalam tahun ini antara lain :

1.    Penilaian Sikap
2.    Ketuntasan Belajar
3.    Mekanisme dan Prosedur
4.    Pengolahan
5.    Laporan Hasil Belajar
Konsep Penilaian 
Tujuan penilaian:
Formatif(membentuk karakter dan perilaku, menjadikan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat); diagnostik(melihat perkembangan peserta didik dan feedback-koreksi pembelajaran), dan mengukur achievement/capaian agar dapat dilakukan evaluasi hasil pembelajaran
Ranah yang dinilai:

·       Pengetahuan
·       Keterampilan dan
·       Sikap dan perilaku (attitude and behavior pembiasaan dan pembudayaan)


Proses penilaian: lebih sederhana, terjangkau untuk dilakukan, tidak menjadi beban bagi guru/siswa, tetapi tetap mengutamakan prinsip dan kaidah penilaian

Penilaian yang dilakukan tidak hanya penilaian atas pembelajaran (assessment of learning), melainkan juga penilaian untuk pembelajaran (assessmet for learning) dan penilaian sebagai pembelajaran (assessment as learning).

Penilaian Untuk, Sebagai dan Atas Pembelajaran
Pengertian Penilaian Autentik
Penilaian Autentik adalah bentuk penilaian yang menghendaki peserta didik menampilkan sikap, menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari pembelajaran dalam melakukan tugas pada situasi yang sesungguhnya

Tujuan Penilaian Authentic
1.    Menjadikan siswa pembelajar yang berhasil menguasai pengetahuan
2.    Melatih ketrampilan siswa menggunakan pengetahuannya dalam konteks kehidupannya
3.    Memberi kesempatan siswa menyelesaikan masalah nyata
4.    Prinsip Penilaian
5.    Mendorong siswa berpikir krirtis dan menerapkan pengetahuan
6.    Mengukur capaian kompetensi siswa
7.    Penilaian berdasar kriteria (criterion-referenced)
8.    Berkelanjutan, untuk perbaikan dan peningkatan
9.    Analisa untuk tindak lanjut pembelajaran
10.  Sesuai pengalaman belajar siswa
11.   Prinsip Khusus Penilaian Authentic
12.  Bersifat lintas muatan atau mata pelajaran.
14.   Berkaitan dengan kemampuan peserta didik.
15.   Berbasis kinerja peserta didik.
16.   Memotivasi belajar peserta didik.
17.   Menekankan pada kegiatan dan pengalaman belajar peserta didik.
18.   Memberi kebebasan peserta didik untuk mengkonstruksi responnya.
19.   Menekankan keterpaduan sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
20.   Mengembangkan kemampuan berpikir divergen.
21.   Menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pembelajaran.
22.     Menghendaki balikan yang segera dan terus menerus.
23.      Menekankan konteks yang mencerminkan dunia nyata.
24.      Terkait dengan dunia kerja.
25     Menggunakan data yang diperoleh langsung dari dunia nyata.
26.     Menggunakan berbagai cara dan instrumen.
27.     Tujuan Penilaian 
28.      Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik bertujuan untuk:
Formatif (membentuk karakter dan perilaku, menjadikan pembelajar sepanjang hayat – to drive learning, terampil),
Diagnostik (melihat perkembangan siswa dan feedback-koreksi pembelajaran), serta
Achievement (mengukur capaian agar dapat dilakukan evaluasi hasil pembelajaran

Prinsip-prinsip Penilaian

Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dilakukan terhadap penguasaan tingkat kompetensi sebagai capaian pembelajaran. Jadi bukan KOMPETISI
Penilaian kompetensi merupakan penilaian DISKRIT bukan KONTINU
Penilaian DISKRIT pada skala 0 – 100
Penilaian dalam bentuk deskripsi dengan klasisfikasi: tidak/atau kurang kompeten, cukup kompeten, kompeten, sangat kompeten

Kriteria Ketuntasan
Penilaian berdasarkan Acuan Kriteria: penilaian kemajuan peserta didik dibandingkan dengan kriteria capaian kompetensi yang ditetapkan.
Ketuntasan kompetensi sikap dalam bentuk deskripsi minimal Baik.
Skor rerata untuk ketuntasan kompetensi pengetahuan ditetapkan minimal 60.
Capaian optimum untuk ketuntasan kompetensi keterampilan ditetapkan minimal 60.
Sekolah dapat menentukan batas ketuntasan diatas standar dengan mempertimbangkan aspek-aspek tertentu sesuai dengan karakteristik dan potensi sekolah
Nilai pengetahuan dan keterampilan menggunakan angka 0 - 100. (tanpa dilengkapi dengan predikat D-A )
Penyempurnaan pada Penilaian Kelas

Penilaian sikap dilakukan dengan menggunakan observasi yang dituangkan dalam catatan guru mata pelajaran, guru bimbingan konseling (BK), dan wali kelas yang berupa catatan anekdot (anecdotal record), catatan kejadian tertentu (incidental record), dan informasi lain yang valid dan relevan.

Dalam pelaksanaan penilaian sikap diasumsikan setiap peserta didik memiliki perilaku yang baik, sehingga jika tidak dijumpai perilaku yang sangat baik atau kurang baik maka nilai sikap peserta didik tersebut dianggap sesuai dengan indikator yang diharapkan.

Penilaian diri dan penilaian antar teman dapat dilakukan dalam rangka pembinaan dan pembentukan karakter siswa, sehingga hasilnya dapat dijadikan sebagai salah satu alat konfirmasi dari hasil penilaian sikap oleh pendidik.

Penilaian Sikap

Penilaian Sikap adalah penilaian terhadap perilaku peserta didik dalam proses pembelajaran, di dalam kelas, dan di luar kelas untuk menumbuhkembangkan sikap, perilaku dan karakter setiap peserta didik.
Penilaian sikap Spiritual dilakukan dalam rangka membentuk sikap siswa agar mampu menghargai, menghayati, dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Penilaian sikap Sosial dilakukan utk membentuk sikap sosial siswa yang mampu menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan lingkungan alam dimana mereka berada

ALUR PENILAIAN SIKAP
Langkah-langkah membuat rekapitulasi penilaian kompetensi sikap selama satu semester:

·       Guru MP, wali kls, dan BK melakukan penilaian sikap selama pembelajaran melalui pengamatan dengan mencatat setiap kejadian yang menonjol
·       Catatan hasil pengamatan sikap yang dilakukan oleh guru MP , wali kls, dan BK serta hasil catatan penilaian diri dan antar teman dikelompokkan ke dalam kompetensi sikap spiritual dan kompetensi 
·       sikap sosial.
·       Buat deskripsi pada kompetensi sikap spiritual dan kompetensi sikap sosial yang sesuai dengan pencapaian peserta didik berdasarkan catatan observasi.
·       Deskripsi pada kompetensi sikap ditulis dengan kalimat positif berdasarkan kumpulan hasil observasi (catatan) aspek yang menonjol.
·       Deskripsi kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial yang belum mencapai kriteria (indikator) dideskripsikan sebagai aspek yang perlu pembimbingan.
·       Deskripsi sikap setiap siswa oleh guru MP diserahkan ke wali kelas
·       Wali kelas mengolah deskripsi setiap siswa asuhnya untuk menjadi deskripsi sikap akhir
·       Wali kelas menulis deskripsi sikap setiap siswa pada rapor
sumber info Kurikulum 2013 Net


Akhirnya Nama Kurikulum 2013 (K-13) Resmi Diubah Menjadi Kurikulum Nasional


 Di penghujung tahun 2015 salah satu isu yang cukup menyita perhatian publik di bidang pendidikan adalah tentang wacana perubahan nama kurikulum 2013 (K-13) menjadi Kurikulum Nasional. Termasuk yang tak kalah menghebohkan soal isu akan dikembalikannya K-13 ke KTSP pada tahun 2016 mendatang.
Menanggapi dua isu tersebut Kemendikbud meresponnya dengan memberikan kepastian soal perubahan nama K-13 menjadi Kurikulum Nasional. Informasi perubahan ini tertuang dalam buku Kilas Setahun Kinerja Kemendikbud (November 2014 – November 2015). Kementerian yang dipimpin Anies Baswedan itu juga sudah menetapkan skenario penerapan Kurikulum Nasional secara utuh.
Buku kilas kinerja Kemendikbud itu disusun oleh Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan (Paska) Kemendikbud. Buku ini merangkum tiga strategi penataan pendidikan oleh Anies Baswedan dan jajarannya.
Ketiga strategi itu adalah penguatan pelaku, peningkatan mutu dan akses, serta pengembangan efektivitas birokrasi. Urusan revisi kurikulum mendapatkan posisi spesial karena ditempatkan di halaman paling awal.
Dikonfirmasi tentang perubahan nama dari K13 menjadi Kurikulum Nasional itu, Mendikbud Anies Baswedan tidak menampiknya. Namun dia memberikan catatan, selama masa revisi masih berjalan alias belum selesai, pemerintah tetap menggunakan sebutan Kurikulum 2013. “Lha wong masih dikoreksi (K13-nya, red),” katanya kemarin.
Anies menjelaskan ada beberapa pertimbangan bahwa Kemendikbud tetap menggunakan sebutan Kurikulum 2013. Diantaranya adalah supaya tidak memunculkan kesan bahwa pemerintah membuat kurikulum baru. Mantan rektor Universitas Paramadina Jakarta itu mengatakan, Kurikulum Nasional merupakan hasil dari revisi Kurikulum 2013.
Di dalam buku yang rencananya secara resmi dipapakarkan Anies Selasa pekan depan (29/12) itu, dibeber sejumlah alasan K13 perlu direvisi. Diantaranya adalah K13 langsung diterapkan tanpa pernah diuji. Akibatnya mendatangkan banyak masalah. Saking bermasalahnya K13 itu, banyak sekolah menolak menjalankannya.
Anies dengan tegas mengatakan penerapan kurikulum harus meminimalisir masalah. Untuk itu dalam revisi kali ini dibongkar mulai dari pendadaran ide kurikulum, lalu desain kurikulum, dan ujungnya dokumen serta implementasi kurikulum.
“Standar bekerja yang harus dimiliki adalah mendekati nol kesalahan dan mendekati sempurna,” katanya. Bagi Anies kesalahan satu poin saja, bisa mempengaruhi kualitas pendidikan.
Terkait dengan strategi implementasi kurikulum itu, Anies mengatakan Kemendikbud sudah memiliki peta jalannya. Dimulai dari periode Januari-Desember 2015, ada 94 persen sekolah kembali menggunakan Kurikulum 2006 (KTSP) dan sisanya 6 persen sekolah tetap menggunakan K13. Lalu pada periode Juli 2016 – Juli 2017 skenarionya 75 persen sekolah pakai KTSP, 6 persen semua kelas pakai K13, dan 19 persen kelas 1, 4, 7, dan 10 menggunakan K13.
Kemudian pada Juli 2017 – Juli 2018 jumlah sekolah yang menggunakan KTSP susut jadi 40 persen. Sisanya sebanyak 60 persen beralih ke K13. Proses migrasi dari KTSP ke K13 atau Kurikulum Nasional ini diharapkan tuntas pada tahun pelajaran 2017/2018. Masuk pada tahun pelajaran 2018/2019 sudah tidak ada sekolah yang memakai KTSP.
Instruksi Kembali ke KTSP di tahun 2016 adalah info menyesatkan
Pada kesempatan ini Anies juga mengkonfirmasi kabar salah tentang penerapan kurikulum. Beberapa waktu terakhir, muncul kabar menyesatkan bahwa pada tahun pelajaran 2016/2017, seluruh sekolah di Indonesia kembali menerapkan KTSP. “Saya prihatin atas informasi salah ini. Karena membuat gempar masyarakat,” kata Anies.
Informasi salah itu sempat meluas di media sosial Facebook dan Twitter. Selain itu juga ramai jadi perbincangan orang di-blog. Anies mengatakan si penyebar informasi salah itu sudah mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia.
Sedangkan terkait dengan wujud revisi K13 sendiri, sampai kemarin Anies masih irit komentar. Termasuk juga tentang jam belajar versi K13 dan jumlah mata pelajaran yang terlalu banyak, dia belum bersedia memaparkannya.
“Teknis revisi kurikulumnya bisa dikonfirmasi langsung ke Puskurbuk (Pusat Kurikulum dan Perbukuan, red),” kata dia.
Kepala Puskurbuk Tjipto Sumardi my ngakui memang banyak aspek yang direvisi atau dibenahi dari K13. Namun dia menegaskan bahwa pembenahan saat ini belum sampai pada kesimpulan mengepras jam belajar atau mengurangi jumlah mata pelajarannya. “Sekarang kita masih tahap revisi Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), dan silabus,” kata dia.
Tjipto berpedoman bahwa deadline revisi K13 ini harus tuntas sebelum tahun ajaran 2016/2017 dimulai Juli tahun depan. Selain merevisi jeroan K13, Tjipto juga mengatakan mereka terus mempersiapkan bukunya. Dia mengatakan buku-buku baru hasil revisi K13 kemungkinan sudah beres pada akhir Januari tahun depan.
“Puskurbuk tidak menjalankan pelatihan guru, karena sudah dipegang direktorat lainnya,” kata dia.
Sumber JPNN


KEUTAMAAN PENGHAFAL QUR'AN

7 Anak Kecil di Dunia yang Hafal Al Qur'an

1. Muadz, anak Tuna Netra yang Hafal Qur’an Usia 11 Tahun


Mu’adz namanya, ia adalah seorang anak yang sejak kecilnya ditaqdirkan kurang beruntung, ia tidak dapat melihat layaknya manusia normal (buta). Sampai disini tidak ada yang unik pada diri Mu’adz, karena bukan hanya ia yang ditaqdirkan buta di dunia ini. 
Namun yang membuat unik adalah walau buta ia mampu menghafal Al-Qur’an lengkap 30 juz. Sejak awal ia mulai menghafal dengan penuh kesabaran, dan tentunya dengan motivasi yang tinggi, hingga pada usianya yang ke 11 tahun ia berhasil menghatamkan Al-Qur’an.
Pembaca sekalian, mungkin bagi kita yang memiliki penglihatan normal, kita menganggap mata adalah jendela dunia. Tanpanya, hidup ini terasa tak lengkap dan sempurna. Bayangkan saja jika sejak lahir kita tidak memiliki mata normal, atau sebelumnya memiliki penglihatan normal namun pada akhirnya ditakdirkan buta (Nau’udzubillah), apa yang terjadi? Kita tidak bisa melihat dan tentunya sangat sedih. Namun tidak demikian bagi anak ini, ia sama sekali tidak pernah mengeluh atas derita yang ia alami, bahkan ia bersyukur atas kondisinya ini. Keterbatasan fisik tidak membuatnya terhalang untuk menghafal Al-Qur’an. Ia menganggap takdirnya ini (buta) menjadi jalan baginya untuk bisa hafal Al-Qur’an.
Dalam sebuah video rekaman acara tv seorang imam masjid, yaitu Syaikh Fahd Al-Kandari, mewawancarai Mu’adz yang juga merupakan pembawa acara pada acara tersebut. Beliau menanyakan perihal bagaimana ia belajar dan menghafal Al-Qur’an padahal ia memiliki keterbatasan fisik. Semangatnya untuk menghafal ayat-ayat Allah yang mulia membuat langkah kakinya ringan untuk pergi ke tempat gurunya. 
“Pada awalnya hanya satu hari dalam sepekan. Lalu saya mendesak beliau (syaikhnya) dengan sangat agar menambah harinya untuk menghafal qur’an, sehingga menjadi dua hari dalam sepekan. Syaikh saya sangat ketat dalam mengajar. Beliau hanya mengajarkan satu ayat saja setiap hari,” ungkap muadz
Yang lebih mengagumkan dalam dialog itu adalah pernyataannya tentang kebutaannya. Ia tidak berdoa kepada Allah agar Allah mengembalikan penglihatannya, namun rahmat Allah-lah yang ia harapkan.


Tentu saja, setelah mendengar kalimat mulia anak ini, semua yang ada di studio saat itu diam. Penyiar TV nampak berkaca-kaca dan air matanya menetes. Para pemirsa di stasiun TV serta kru TV tersebut juga tak tahan menitikkan air mata.
“Pada saat ini, saya teringat banyak kaum muslimin yang mampu melihat namun bermalas-malasan dalam menghafal kitab Allah, Al-Quran. Ya Allah, bagaimana alasan mereka besok (di hadapan-Mu)?” kata Syaikh Fahd Al-Kanderi.
2.  Muhammad Gozy Basayev, penghafal cilik usia 8 tahun dari Makassar

Muhammad Gozy Basayev nama lengkapnya. Lahir 24 Juni 2000, Gozy - biasa dia dipanggil - adalah putra pertama pasangan M.Natsir dan Erika yang bertempat tinggal di Makassar Sulawesi Selatan. Sejak usia 6 tahun, Gozy telah memulai untuk menghafal Al-Qur'an dan dalam waktu 2 tahun dia berhasil menghafal seluruh Al-Qur’an diluar kepala.
Inspirasi dari Shamil Basayev (Mujahidin Chechnya)
Ketika Gozy lahir saat itu sedang terjadi perang antara mujahidin Chechnya melawan pasukan Rusia. Salah seorang komandan perang Chechnya yang terkenal ketika itu adalah Shamil Basayev. Dia adalah seorang Mujahid yang gagah berani dan juga seorang yang hafidz Al-Qur’an. Ayah Gozy sangat terinspirasi dengan profile beliau sehingga memberikan nama anaknya Muhammad Gozy Basayev yang berarti Muhammad – diambil dari Nabi Muhammad, Gozy yang berarti pejuang dan merupakan syuhada Kaukasus pada abad perengahan sedangkan Basayev merupakan nama belakang Shamil Basayev.
Lahir dari Keluarga biasa dan hampir dimasukkan ke sekolah Nasrani
Pada umumnya, seorang penghafal Al-Qur’an lahir dari keluarga yang sangat dalam ilmu keislamannya. Gozy kecil lahir bukan berasal dari keluarga Ustadz ataupun kyai tetapi datang dari seorang ayah yang hanya seorang karyawan di sebuah perusahaan musik dan Ibu rumah tangga. Kemampuan membaca Al-Qur’an kedua orangtuanya pun biasa-biasa saja. Tetapi walaupun demikian kedua orang tuanya memiliki harapan yang sangat tinggi terhadap anaknya yaitu menjadi penghafal Al-Qur’an.
Berdasarkan referensi yang penulis dapatkan langsung dari ayahnya, Gozy kecil pada awalnya akan dimasukkan ke sekolah Nasrani dengan alasan gengsi dan kualitas sekolah yang lebih baik, tetapi Allah SWT ternyata merencakan lain dan mentakdirkan Gozy untuk masuk kedalam Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) di kota Makassar.
Sebenarnya kemampuan luar biasa Gozy dalam menghafal Al-Qur’an pertama kali ditemukan bukan oleh kedua orangtuanya tetapi oleh guru privatenya Dra Almira W yang biasa di panggil oleh Gozy sebagai Kak Mira.
Ketika pertama kali bergabung dengan sekolah ini Gozy sempat kaget karena rata-rata teman-temannya disekolah tersebut telah hafal lebih dari 1 Juz sedangkan dirinya pada saat itu baru hafal Juz 30. Selain itu Gozy juga di “vonis” mempunyai masalah pernafasan yaitu nafasnya pendek sehingga beberapa kali gagal dalam tes menjadi penghafal Al-Qur’an.
Tetapi saat itu Gozy dengan sabar terus berusaha dan melatih kemampuannya di rumah bersama kedua orangtuanya. Akhirnya setelah itu, Gozy pun dapat diterima sebagai penghafal Al-Qur’an dan bertambah semangat.


Untuk mengatasi masalah pernafasannya Orang tua Gozy melatihnya dengan rutin mengajak dia berenang.
Berdasarkan pengakuan dari sang ayah, selain rajin berlatih salah satu kunci kesuksesan untuk mudah menghafal Al-Qur’an adalah dengan menjaga agar jangan sampai ada makanan tidak halal yang dikonsumsi oleh Gozy. Oleh karena itu Ibunya memesankan catering dari sekolahnya untuk memastikan sumbernya. Selain itu kedua orangtuanya juga berusaha sekuat tenaga untuk memberikan teladan yang baik kepada Gozy dalam hal perilaku.
Khatam Menghafal pada saat ulang tahun sang ayah
Gozy berhasil menyelesaikan hafalan Al-Qur’an nya tepat pada tanggal 30 Juli 2008 atau tepat pada ulang tahun ayahnya. Dia memang berniat menyenangkan ayahnya sehingga dia pun rela untuk menambah hafalannya hingga 1 Juz per hari.
Sampai saat ini Gozy masih secara rutin mengulang-ulang hafalan Al-Qur’an nya untuk menjaga agar tidak hilang dan semakin lancar.

3. Sayyid Muhammad Husein Tabataba'i, Hafal Qur’an usia 5 tahun


Husein Tabataba'i lahir pada tanggal 16 Februari 1991 di kota Qom, sekitar 135 kilometer dari Teheran, ibu kota Iran. Seorang anak Iran bernama Sayyid Muhammad Husein Tabataba'i, yang mulai belajar Al Quran pada usia 2 tahun, dan berhasil hafal 30 juz dalam usia 5 tahun! 

Pada usia sebelia itu dia tidak hanya mampu menghafal seluruh isi Al Quran, tapi juga mampu menerjemahkan arti setiap ayat ke dalam bahasa ibunya (Persia), memahami makna ayat-ayat tersebut, dan bisa menggunakan ayat-ayat itu dalam percakapansehari-hari.
Bahkan dia mampu mengetahui dengan pasti di halaman berapa letak suatu ayat, dan di baris ke berapa, di kiri atau di sebelah kanan halaman Al Quran. Dia mampu secara berurutan menyebutkan ayat-ayat pertama dari setiap halaman Al Quran, atau menyebutkan ayat-ayat dalam satu halaman secara terbalik, mulai dari ayat terakhir ke ayat pertama.

Yang lebih mengagumkan lagi, di usia 7 tahun Husein berhasil meraih gelar doktor honoris causa dari Hijaz College Islamic University, Inggris, pada Februari 1998. Saat itu, Husein menjalani ujian selama 210 menit, dalam dua kali pertemuan. Ujian yang harus dilaluinya meliputi lima bidang. Yakni, menghafal Al Quran dan menerjemahkannya ke dalam bahasa ibu, menerangkan topik ayat Al Quran, menafsirkan dan menerangkan ayat Al Quran dengan menggunakan ayat lainnya, bercakap-cakap dengan menggunakan ayat-ayat Al Quran, dan metode menerangkan makna Al Quran dengan metode isyarat tangan.

Setelah ujian selesai, tim penguji memberitahukan bahwa nilai yang berhasil diraih bocah itu adalah 93. Menurut standar yang ditetapkan Hijaz College, peraih nilai 60-70 akan diberi sertifikat diploma, 70-80 sarjana kehormatan, 80-90 magister kehormatan, dan di atas 90 doktor kehormatan (honoris causa). Pada 19 Februari1998, bocah Iran tersebut menerima ijazah doktor honoris causa dalam bidang Science of The Retention of The Holy Quran.

Selama di Inggris, Husein juga diundang dalam berbagai majelis yang diadakan komunita smuslim setempat. Umumnya hadirin ingin menguji kemampuan bocah ajaib tersebut. Uniknya, Husein menjawab semua pertanyaan dengan mengutip ayat Al Quran. Contohnya, dalam satu forum seseorang bertanya, "Bagaimana pendapatmu tentang budaya Barat?" Husein menjawab, "(Mereka) menyia-nyiakan salat dan memperturutkan hawa nafsunya." (QS 19:59).

Penanya lain bertanya, "Apa yang dilakukan Imam Khomeini terhadap Iran?" Husein menjelaskan, "(Dia) membuang dari mereka beban - beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka." (QS 7:15). Maksudnya, pada masa pemerintahan monarki, rakyat Iran terbelenggu dan tertindas. Lalu Imam Khomeini memimpin revolusi untuk membebaskan rakyat dari belenggu dan penindasan.  Sehingga beberapa kalangan meyakini bahwa Husein cilik ini bermazhab syiah

4. Tabarak Labudi usia 4,5 tahun telah hafal Al Qur’an

Anak kecil asal Saudi Arabia ini hafal qur’an dalam usia yang sangat belia. Keluarganya mendapati kemampuan Tabarak sebagai penghafal Al-Qur`an sejak ia masih berusia dua setengah tahun. Ketika itu, kami menghadiri sebuah acara salah seorang rekan kami. Ketika itu, ia (Tabarak) menolak untuk ikut menyanyi dengan anak-anak lainnya.
Yang kemudian membuat kami terkejut karena ia mampu mengulangi lirik lagu itu enam bulan setelah kejadian tersebut. Tabarak mengatakan secara spontan bahwa ia mengaku tidak mengikuti film kartun, “Saya tidak ingin menontonnya (film kartun) karena ini membuat anak-anak memukul saudara-saudara mereka”, ujar Tabarak. Ia juga memandang bahwa film-film tersebut mengajarkan jiwa mereka terutama karena anak-anak sering meniru apa yang ia lihat di depan layar televisi.
Pada awal pernikahan, kedua orang tua Tabarak sepakat untuk mengikuti program khusus menghafal Al-Quran. Keduanya mampu menghapal tujuh juz: juz Tabarak dan juz Amma, surah al-Fatihah hingga surah an-Nisa. Hingga kemudian ibunya berhenti karena hamil dan melahirkan Tabarak.
Ini kemudian membuat hanya sang Ayah yang meneruskan untuk menghafal Al-Qur`an secara lengkap. Meski demikian, Rasha akhirnya mampu mengkhatami al-Quran bersama dengan anaknya, Tabarak, setelah ia menghapal Al-Qur`an
Menurut Rasha, anaknya telah menghapal 80 persen Al-Quran ketika di rumah, sedangkan sisanya ia hapal ketika bergabung dengan halaqah tahfidz (kumpulan penghafal)—yang pada awalnya menolak Tabarak karena usianya yang masih muda, namun kemudian menerima karena ia telah menghafal lebih dari separuh Al-Quran.




Pangeran Mishaal bn Majed, Gubernur Jeddah menganugerahi penghargaan kepada Tabarak Labudi setelah ia memenangi kompetisi penghafal Al-Quran termuda di dunia. Ini berlangsung pada acara yang ke-29 di Jam’iyah khairiyah litahfizil quran, Jeddah

5. Rukkayatu Fatahu Umar, Anak Perempuan yang hafal Qur'an usia 3 tahun


Sungguh menakjubkan bocah asal Nigeria yang satu ini. Ia mampu menghafal seluruh isi Alquran di usia tiga tahun delapan bulan. Rukkayatu Fatahu Umar, demikian nama bocah perempuan tersebut.

Dikutip dari Nigerian Tribune, Rukkayatu begitu gembira dengan prestasinya. Ia sangat senang menghafal Alquran bahkan ingin anak-anak di seluruh dunia dapat belajar dan menghafal Kitabullah sepertinya.

Rukkayatu mulai menghafal kitab suci di sebuah sekolah Quran milik Yayasan Syekh Dahiru Usman di Barkin Ruwa Askulaye di Kaduna. Syaikh Dahiru Uslam bukan lain merupakan kakek Rukkayatu. Bukan ikut bersekolah, gadis kecil tersebut selalu turut serta sang ibu yang merupakan pengajar di sekolah tersebut. 

Di kelas hafalan, ia pun terbiasa mendengarkan bacaan Alquran. Hingga kemudian Rukkayatu ikut membaca ayat-ayat Quran bersama para siswa, bahkan menghafalnya. "Ia terus menghadiri kelas menghafal hingga saat ini ia telah menyelesaikan hafalan seluruh Alquran," ujar sang ibu, Sayyada Maimunatu. 

Sang kakek, Sheikh Dahiru Usman, ingin menunjukkan kebenaran kabar prestasi cucunya. Ia ingin membuktikan bahwa prestasi si kecil Rukkayatu bukanlah sebuah kebetulan melainkan karena ia belajar dengan sungguh-sungguh. Syaikh pun kemudian meminta Rukkayatu berdiri dihadapan sekumpulan orang-orang termasuk beberapa ulama. Mereka menguji hafalan dan kebenaran bacaan Qur'an Rukkayatu. Hasilnya begitu menakjubkan mereka. 

Sepertinya menghafal Quran sudah menjadi prestasi keluarga Rukkayatu. Ibunya, Sayyada Maimunatu telah menjadi hafizhah di usia 12 tahun. Ayahnya, Fatahu Umar Pandogari pun merupakan hafiz Qur'an. Didikan sang kakek, yang merupakan ulama terkenal di kawasan Bauchi, Sheikh Dahiru Usman menghasilkan keluarga penghafal AlQuran.

Ibunya berniat baru akan memasukkan Rukkayatu ke sekolah umum setelah usianya 10 tahun. Sebelum usia 10 tahun, Rukkayatu akan difokuskan pada pembelajaran Alquran dan Islam.

6. Farih Abdurrahman Hafal Al Qur’an Usia 3 Tahun yang Menggemaskan


Anak kecil ini usianya masih tiga tahun. Siapapun yang melihat sosoknya, pasti gemas.  Matanya yang berbinar, senyumannya yang polos, raut mukanya yang bersih dan polahnya yang ceria. Farih, ia bukan anak biasa. Ia anak istimewa. Sebagian orang bahkan menyebutnya sebagai “at thiflu almu’jizah” atau bocah mukjizat. Tentu saja, mukjizat tidak dalam arti sebenarnya.

Sebagaimana yang umum berlaku di Aljazair, pembacaan Alquran dilakukan lewat riwayat Hafash dari Ashim melalui Asy Shatibi. Itulah yang dibunyikan oleh Farih. Nama Farih Abdurrahman, menjadi pembicaraan hangat Muslim Aljazair. Beberapa kesempatan ia diminta tampil untuk membacakan ayat-ayat Alquran yang dihapalnya. Atau sekedar membacakan doa panjang Khatmul Qur’an. Seperti ketika ia diundang untuk tampil di hadapan para jamaah masjid di Aljazair, termasuk Presiden Aljazair, Bouteflika.
Suara bacaan Farih, meski dengan lisan sedikit cadel, tajwidnya sangat bagus. Kelancaran hapalannya memukau para hadirin. Dan menurut pendapat para qari di negara tempat tinggalnya, Farih yang baru berusia tiga tahun itu, sudah bisa membunyikan Al Quran secara tartil yang benar. Artinya, benar panjang pendek dan cara membacanya. Begitulah Farih, satu dari anugerah Allah yang jarang kita jumpai di dunia ini. Akhirnya Ibunda Farih menuturkan bagaimana awal mula anaknya bisa menghapal surat-surat panjang Alquranul Karim. Lalu juz demi juz. Sang ibu baru menyadari kemampuan anaknya yang cepat menghapal. Al Quran itu setelah ia melewati usia dua tahun.
Dan uniknya, selama usia sebelum dua tahun, Farih bisa dikatakan belum bisa berbicara seperti anak-anak sebayanya. Tapi, ketika usianya melewati dua tahun, terjadilah peristiwa luar biasa bagi Farih. Awal pertama kalimat yang terucap baik dari mulutnya adalah… potongan surat Al Kahfi.
“Ketika dalam kondisi hamil, saya membaca Al Quran. Dan setiap hari Jum’at saya membaca surat Al Kahfi. Sedangkan setiap hari saya membaca mu’awizatain (Surat An naas dan Al Falaq), surat Al Mulk dan Maryam. Lalu setelah kelahiran Farih Abdurrahman, saya membacakan Al Quran setiap hari kepadanya.
Ibunda Farih Abdurrahman bukanlah penghapal Al Quran. Ia hanya seorang ibu yang memiliki ikatan emosi yang kuat dengan Alquran dan Dzikir. Ia juga memiliki hubungan batin yang kuat dalam berdialoq dengan janinnya saat mengandung. Dan ketika Farih lahir, secara berkala, ibunda Farih juga kerap memperdengarkan bacaan Alquran lewat channel televisi setiap hari.

7. Syarifuddin Khalifah, Anak Kecil Keluarga Katolik dalam Usia 1.5 Telah Hafal Al-Quran yang Mengislamkan Ribuan Orang



Sharifuddin Khalifa boleh dibilang anak ajaib.  Anak yang terlahir di Tanzania, Afrika Timur pada Desember 1993 itu berasal dari keluarga Katholik. Namun, pada usia 1,5 tahun, Khalifa sudah hafal 30 juz Alquran dan shalat lima kali sehari. 

Dan bahkan anehnya lagi, dia tidak hanya hafal Al Qur'an, tapi juga mampu menghafal Injil secara lengkap

Subhanallah, ia mampu menghafal Alquran tanpa ada orang yang mengajarinya. Awalnya, kedua orangtua Khalifa mengira anaknya dikuasai setan. Namun, tetangganya yang Muslim memahami apa yang diucapkan anak ajaib itu. Akhirnya, kedua orangtuanya menyadari bahwa putranya adalah tanda kebesaran Sang Khalik. Kedua orangtuanya pun memeluk Islam.

Meski berbahasa ibu Swahili, Khalifa mampu berbicara dan berpidato dalam bahasa Arab, Inggris, Prancis, dan Italia tanpa belajar. Pada usia empat hingga lima tahun, ia sudah berkeliling Afrika dan Eropa untuk berceramah dan mengajar. Berkat dakwaahnya, ribuan orang memeluk Islam. Di Kenya, Afrika sebanyak 1.000 orang berduyun-duyun bersyahadat setelah mendengar ceramahnya. 

Dulu Saat umur 1 bulan, ketika dibawa ibu dan ayahnya ke gereja untuk dibaptis beberapa meter sebelum sampai di gereja anak itu bisa bicara: “Ibu jangan baptis aku, aku adalah orang yang beriman kepada Alloh dan rosul-Nya yaitu Muhammad”.

Kata-kata anak ini benar-benar membuat bulu kunduk mereka merinding, mereka gemetar dan saling memandang dalam kebingungan dan tidak percaya apa yang didengarnya dari anak mereka ini. Saking gemetarnya berduapun kembali ke rumah dan tidak jadi membaptis anak mereka tersebut.

Ketika umur 2 bulan, bayi melarang ibunya untuk menyusuinya dengan cara bayi itu tidak mau disusui ibunya. Sampai-sampai konsultasi ke dokter spesialis anak ternyata anak tersebut dalam keadaan sehat walafiyat. Tapi mengapa tidak mau disusui.


Kalimat pertama yang diucapkan ketika 4 bulan, adalah QS Al-Baqoroh 54 Maka bertaubatlah kepada Tuhan yang menjadikan kamu, dan bunuhlah dirimu. Hal itu adalah lebih baik bagimu pada sisi tuhan yang menjadikan kamu, maka Alloh akan menerima taubatmu. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang”.

Dengan kalimat tersebut kedua orang tua dan semua yang hadir dari beberapa orang tetangga hanya bisa saling memandang dan takjub serta kebingungan. Mereka tidak faham bahasa yang diucapkan oleh bayi tersebut, karena bukan bahasa Inggris atau Kiswahili. Saking bingungnya dengan kondisi itu beberapa yang hadir ada yang mengatakan bahwa bayi itu karasukan setan / sejenis ruh jahat. 


Maka Domisia meminta suaminya untuk memanggil pendeta dari gereja terdekat untuk mendoakan anaknya yang menurut mereka sedang kerasukan setan/ruh hajat itu. Ternyata setelah pendeta itu datang, tidak sanggup mengusir setan dari tubuh anak kecil yang mungil itu. Saat itu hadirlah tetangganya bernama Ayyub yang memberitahukan keislaman sang anak tersebut. Tetangganya tersebut sempat sujud syukur menyaksikan kehebatan ciptaan Allah SWT.
Semoga tulisan ini menjadi penyemangat kita semua untuk menghafal Al Qur'an dan menjaganya bagi yang telah Hafal.

Sumber : 
spotlite, radiodaqu, Zakylife.files.wordpress, islampos, 
harianbangsa, nasehat islam, republika, zakiyu wordpress, dhaniesdailynotes

 Nurul Aulia, Penguji Penghafal Quran Termuda.



 Nurul Aulia, Penguji Penghafal Quran Termuda.

Ada yang menarik di balik pelaksanaan Wisuda Akbar penghafal Alquran yang digelar Program Pembibitan Penghafal Alquran (PPPA) Pesantren Daarul Quran, pimpinan Yusuf Mansyur di Gelora Bung Karno, kemarin. 

Memang, para peserta ujian menghapal Alquran banyak yang masih belia. Tapi yang lebih menarik, ada penguji yang tak kalah muda. Perempuan manis berkerudung hitam.

Nurul Aulia Zahra namanya. Perempuan berusia 13 tahun ini menjadi penguji peserta hafalan Al Quran. "Namanya Nurul, santri dari Pondok Pesantren Tahfidz Putri Daarul Qur'an Cikarang ini menyelesaikan hafalan sebanyak 30 Juz dalam waktu 1,5 tahun. Maka kami berpikir dia layak untuk jadi penguji," kata Direktur Eksekutif Daarul Quran, Tarmizi, kemarin.

Saat ditemui senyum Nurul pun menghiasi wajah manisnya. Nurul mengaku merasa senang ketika dipercaya menjadi penguji di acara yang terbilang besar.

“Alhamdulillah dan bismillah, senang dikasih kesempatan besar ini. Gugup sudah pasti, awalnya gemetar. Motivasi saya menghapal datang dari Orangtua," ujar Nurul.
Menurut Direktur Eksekutif Daarul Quran, Tarmizi, Nurul memiliki kecepatan dan daya ingat yang di atas para santri lainnya.

"Nurul memang memiliki kekuatan yang besar menjadi penghafal Alqan. Sejak awal ia ingin menyelesaikan hafalan 30 juz di kelas 2 SMP. Alhamdulillah tercapai. Nurul juga memiliki prestasi dalam ilmu-ilmu umum," ujar Tarmizi.

Tarmizi berharap Nurul menjadi motivasi untuk teman-teman santri lainnya dan prestasi yang dimiliki dapat bermanfaat untuk dirinya dan orang sekitar.

"Semoga Nurul selalu mengamalkan Alquran yang dihapalkannya, dan bisa bermanfaat. Dan Nurul bisa jadi motivasi santri lainnya, kalau mau berusaha dan ada niat baik Insya Allah jalannya selalu ada," harapnya.


“Bila kau tak tahan lelahnya belajar maka kau harus tahan menanggung perihnya kebodohan” (Imam Syafi’i)