TANGGUNG
JAWAB KEPEMIMPINAN ISLAM
Kultum Dzuhur Masjid Agung Al-Azhar Rabu, 14 N0vember 2012
Oleh: Drs. H. Musthofiq , M.A
Kultum Dzuhur Masjid Agung Al-Azhar Rabu, 14 N0vember 2012
Oleh: Drs. H. Musthofiq , M.A
Dalam
pandangan Islam, kepemimpinan merupakan amanah dan tanggungjawab
yang tidak hanya dipertanggungjawabkan kepada anggota-anggota yang dipimpinnya,
tetapi juga akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah Swt
Nabi bersabda: “Setiap kalian
adalah pemimpin, dan kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas
kepemimpinannya” (HR. Bukhori) Nabi Muhammad Saw juga bersabda: “Apabila
amanah disia-siakan maka tunggulah saat kehancuran. Waktu itu ada seorang
shahabat bertanya: apa indikasi menyia-nyiakan amanah itu wahai Rasulullah?
Beliau menjawab: apabila suatu perkara diserahkan kepada orang yang bukan
ahlinya maka tunggulah saat kehancurannya” (HR. Bukhori)
Imam Al-Mawardi dalam Al-ahkam Al
sulthoniyah menyinggung mengenai hukum dan tujuan menegakkan
kepemimpinan. beliau mengatakan bahwa menegakkan kepemimpinan dalam
pandangan Islam adalah sebuah keharusan dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa
dan bernegara. Lebih lanjut, beliau mengatakan bahwa keberadaan pemimpin
(imamah) sangat penting, artinya, antara lain karena imamah mempunyai dua
tujuan:
1. Likhilafati an-Nubuwwah
fi-Harosati ad-Din, yakni sebagai pengganti misi kenabian untuk
menjaga agama.
menjaga agama.
2. Wa sissati ad-Dunnya, untuk memimpin atau mengatur urusan dunia. Dengan kata
lain bahwa tujuan suatu kepemimpinan adalah untuk menciptakan rasa aman,
keadilan, kemasylahatan, menegakkan amar ma’ruf nahi munkar, mengayomi rakyat,
mengatur dan menyelesaikan problem-problem yang dihadapi masyarakat.
Kriteria Pemimpin yang Ideal dalam
Islam
Imam Al Mawardi dalam Al-ahkam Al
sulthoniyyah-Nya memberikan beberapa kriteria seorang pemimpin yang ideal
agar tampilnya pemimpin tersebut dapat mengantarkan suatu Negara yang adil dan
sejahtera seperti yang diharapkan.
1.
Seorang
pemimpin harus mempunyai sifat adil (‘adalah)
2.
Memiliki
pengetahuan untuk memanage persoalan-persoalan yang ada kaitannya dengan
kehidupan berbangsa dan bernegara.
3.
Sehat panca indranya seperti pendengaran,
penglihatan dan lisannya. Sehingga seorang pemimpin bisa secara langsung
mengetahui persoalan-persoalan secara langsung bukan dari informasi atau
laporan orang lain yang belum tentu dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
4.
Sehat anggota badan dari kekurangan. Sehingga
memungkinkan seorang pemimpin untuk bergerak lebih lincah dan cepat dalam
menghadapi berbagai persoalan ditengah-tengah masyarakat.
5.
Seorang pemimpin harus mempunyai misi dan visi
yang jelas. bagaimana memimpin dan memanage suatu Negara secara berstruktur,
sehingga ada perioritas tertentu, mana yang perlu ditangani terlebih dahulu dan
mana yang dapat ditunda sementara.
Prinsip-Prinsip
Kepemimpinan Islam
Prinsip-prinsip
atau nilai-nilai tersebut antara lain:
1.
Tauhid,
( mengesakan Alloh )
2.
As-syura (bermusyawarah)
3.
Al-’adalah (berkeadilan)
4.
Hurriyah Ma’a Mas’uliyah (kebebasan
disertai tanggungjawab)
5.
Kepastian Hukum, Jaminan Haq al Ibad
(HAM) dan lain sebagainya.
FAKTOR PENYEBAB CURANG
MEMBERANTAS KECURANGAN
Kultum Dzuhur Masjid Agung Al-Azhar Rabu, 19 Desember 2012
Oleh: Drs. H. Musthofiq , M.A
Pengertian tindakan
curang (al-ghisy) adalah menampakkan sesuatu yang tak sesuai dengan
faktanya (izh-haru ghair al-haqiqah), atau menampakkan sesuatu secara
berbeda dengan apa yang disembunyikan. (Rawwas Qal’ahjie, Mu’jam
Lughah Al-Fuqaha’, hlm. 252; Ibrahim Anis dkk, Al-Mujam Al-Wasith,
hIm.652).
Kecurangan adalah bagian dari kezaliman, sedangkan kezaliman
adalah faktor utama terpuruknya umat,
hancurnya berbagai peradaban, lenyapnya ketenangan, munculnya permusuhan, dan datangnya kemurkaan Allah
Pada suatu saat,
Rasulullah melewati suatu tumpukan
makanan. Lalu beliau memasukkan tangannya ke dalam tumpukan makanan tersebut.
Ternyata, beliau mendapatkan bagian tengah makanan itu basah. Rasulullah bertanya kepada penjual, “Apa ini?”
“Terkena hujan, wahai Rasulullah,” jawab penjual.
Rasulullah bersabda, “Mengapa kamu tidak letakkan di atas, agar orang melihatnya? Barang siapa yang menipu, tidak termasuk golonganku.” (HR. Muslim)
مَنْ غَشَّ فَلَيْسَ مِنَّا
“Terkena hujan, wahai Rasulullah,” jawab penjual.
Rasulullah bersabda, “Mengapa kamu tidak letakkan di atas, agar orang melihatnya? Barang siapa yang menipu, tidak termasuk golonganku.” (HR. Muslim)
مَنْ غَشَّ فَلَيْسَ مِنَّا
“Barangsiapa menipu maka dia tidak
termasuk golongan kami.” (HR. at-Tirmidzi dan disahihkan asy-Syaikh al-Albani)
FAKTOR PENYEBAB CURANG
1. Rakus terhadap harta dan
kedudukan
مَا ذِئْبَانِ جَائِعَانِ أُرْسِلَا فِى غَنَمٍ بِأَفْسَدَ لَهَا مِنْ حِرْصِ الْمَرْءِ عَلَى الْمَالِ وَالشَّرَفِ لِدِيْنِه
مَا ذِئْبَانِ جَائِعَانِ أُرْسِلَا فِى غَنَمٍ بِأَفْسَدَ لَهَا مِنْ حِرْصِ الْمَرْءِ عَلَى الْمَالِ وَالشَّرَفِ لِدِيْنِه
“Dua serigala yang lapar yang
dilepas pada (kerumunan) kambing tidak lebih merusak daripada ambisi seseorang
terhadap harta dan kedudukan (dalam merusak) agamanya.” (HR. Ahmad dan
at-Tirmidzi)
Orang yang lemah imannya merasa tidak ada yang mengawasi dalam hidupnya, sehingga ia boleh berbuat sekehendak hatinya. padahal ia selalu diawasi oleh dua malaikat yaitu Rakib dan Atid. Apapun yang dilakukannya selalu dicatat oleh dua malaikat ini
3. Minimnya bimbingan agama.
Segala kesesatan yang ada di muka bumi ini pada dasarnya tidak keluar dari salah satu dari dua hal: kebodohan, dan mengikuti hawa nafsu.
Segala kesesatan yang ada di muka bumi ini pada dasarnya tidak keluar dari salah satu dari dua hal: kebodohan, dan mengikuti hawa nafsu.
4. Lemahnya pengawasan pemerintah.
Kekuasaan adalah amanah yang diemban untuk mengatur kehidupan manusia agar selalu berada pada jalan yang lurus. Menebarkan keadilan serta mewujudkan rasa aman dan nyaman pada diri rakyat, harta, dan kehormatan mereka adalah tanggung jawab pemerintah. Demikian pula hendaknya mereka menindak setiap kezaliman dan menutup celah yang akan mengantarkan kepada terganggunya stabilitas masyarakat. Persis seperti bang Napi di Televisi Ingat," kejahatan bukan terjadi karena niat semata, namun karena adanya kesempatan! waspadalah! Waspadalah!"
Kekuasaan adalah amanah yang diemban untuk mengatur kehidupan manusia agar selalu berada pada jalan yang lurus. Menebarkan keadilan serta mewujudkan rasa aman dan nyaman pada diri rakyat, harta, dan kehormatan mereka adalah tanggung jawab pemerintah. Demikian pula hendaknya mereka menindak setiap kezaliman dan menutup celah yang akan mengantarkan kepada terganggunya stabilitas masyarakat. Persis seperti bang Napi di Televisi Ingat," kejahatan bukan terjadi karena niat semata, namun karena adanya kesempatan! waspadalah! Waspadalah!"
Assalamu'alaikum
BalasHapusIni sangat bermanfaat
Izin copy y pak :D