Minggu, 15 Oktober 2023


KEPRIBADIAN AGUNG NABI MUHAMMAD SAW

Terkenal di Langit dan Bumi Diteladani pengikutnya diakui musuh-musuhnya

 

A.   APeristiwa menjelang kelahiran Nabi

1. Tanah Makkah yang Semula Gersang Menjadi Subur
Tarikh Islam melukiskan bahwa pada 570 Masehi, sebagian besar dataran Makkah sangat kerontang dan tak ditumbuhi oleh tanaman selain pohon kurma.
Lalu, menjelang lahirnya Nabi, hujan mulai tercurah lebat bersamaan dengan tanah yang menjadi subur, pepohonan jadi rimbun serta berbuah lebat.

2. Singgasana Raja Persia Bergoyang
Peristiwa besar lainnya adalah bergoyangnya singgasana Raja Persia Kisra Anusyirwan, bahkan 14 balkon istananya ikut runtuh.

3. Api Majusi yang Menyala Seribu Tahun Lebih Tiba-tiba Padam
Peristiwa lainnya menjelang kelahiran Nabi Muhammad SAW adalah padamnya Api Majusi, sebuah api suci yang terdapat di kuil pemujaan persia.
Api tersebut diyakini telah menyala selama seribu tahun lebih dan tak pernah padam sekalipun. Kala itu, masyarakat Majusi berusaha untuk menghidupkan kembali api tersebut, namun upaya mereka gagal.

 

4. Air Danau 'A' Secara Tiba-tiba Surut
Selain itu, di tempat lainnya ada sebuah danau yang disebut sebagai Danau 'A'. Danau yang dikultuskan oleh orang-orang Persia itu secara tiba-tiba surut dan menjadi kering.

 

5. Munculnya Burung Ababil yang Menghancurkan Pasukan Abrahah
Karena, semakin banyak peziarah yang berbondong-bondong pergi ke Ka bah, padahal biasanya hal itu tidak pernah terjadi.


Lantas, Abrahah kesal dan marah. Lalu, ia membangun gereja yang megah di Shan'a untuk menyaingi Ka bah, sehingga orang-orang Arab berpaling dari Ka bah ke gereja.

Alih-alih terwujud, gereja megahnya justru tidak menarik minat para peziarah dan karenanya ditinggalkan begitu saja. Abrahah yang marah lantas bertekad menghancurkan Ka bah dengan membawa 60.000 pasukan.

Misinya tentu gagal, dengan kehendak Allah SWT muncullah burung-burung ababil yang membawa batuan panas untuk meluluh lantahkan pasukan Abrahah.

 

 

 

 

6. Para Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani) Melihat Bintang Besar dan Bercahaya
Dalam sumber yang sama disebutkan bahwa para ahli kitab Yahudi dan Nasrani melihat bintang besar dan bercahaya terang tepat di hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Bahkan, bintang tersebut tak pernah terlihat sebelumnya.

B. Terkenal di Langit dan Bumi

1. Mahar Nabi Adam AS untuk Siti Hawa adalah membaca sholawat Nabi

اَللَّــهُمَّ صَلِّ عَـلـٰى سَـيِّـدِنَـا مُحَمَّدٍ

             "Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad,

          2. Allah dan para Malaikat bersholawat kepada Nabi

 

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

  “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya selalu bershalawat kepada Nabi Muhammad. Wahai orang-orang yang beriman bershalawatlah kalian kepadanya dan bersalamlah dengan sungguh-sungguh.” 

C.     Mengikuti Nabi dijamin masuk surga

كُلُّ أُمَّتِي يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ إِلَّا مَنْ أَبَى ، قَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَنْ يَأْبَى ؟ قَالَ

: مَنْ أَطَاعَنِي دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ عَصَانِي فَقَدْ أَبَى

    Setiap umatku akan masuk surga, kecuali orang-orang yang enggan untuk memasukinya. Ada seseorang yang bertanya, siapakah orang yang enggan tersebut wahai Rasulullah ? Beliau bersabda, "Barangsiapa mentaatiku akan masuk surga, barangsiapa tidak taat kepadaku sungguh dia orang yang enggan masuk surga." (HR Bukhari).

D. Kepribadian Nabi diakui musuh-musuhnya

1.     Kisah Abu Lahab dan turunnya surat Al Lahab ( kafir Quraisy )

Abu Lahab dan orang Quraisy sangat percaya kepada Nabi Muhammad SAW, karena dia belum pernah bohong dan digelari al Amiin.

 

2.     Kisah Yahudi Buta di Pasar Madinah
Pengemis Yahudi buta di pasar  Madinah selalu mencaci maki Nabi, tetapi nabi selalu menyuapinya dengan penuh kasih sayang.

 PERISTIWA MENJELANG LAHIRNYA RASULULLOH SAW

1. Tanah Makkah yang Semula Gersang Menjadi Subur
Tarikh Islam melukiskan bahwa pada 570 Masehi, sebagian besar dataran Makkah sangat kerontang dan tak ditumbuhi oleh tanaman selain pohon kurma.

Lalu, menjelang lahirnya Nabi, hujan mulai tercurah lebat bersamaan dengan tanah yang menjadi subur, pepohonan jadi rimbun serta berbuah lebat.

2. Singgasana Raja Persia Bergoyang
Peristiwa besar lainnya adalah bergoyangnya singgasana Raja Persia Kisra Anusyirwan, bahkan 14 balkon istananya ikut runtuh.

3. Api Majusi yang Menyala Seribu Tahun Lebih Tiba-tiba Padam
Peristiwa lainnya menjelang kelahiran Nabi Muhammad SAW adalah padamnya Api Majusi, sebuah api suci yang terdapat di kuil pemujaan persia.

Api tersebut diyakini telah menyala selama seribu tahun lebih dan tak pernah padam sekalipun. Kala itu, masyarakat Majusi berusaha untuk menghidupkan kembali api tersebut, namun upaya mereka gagal.

4. Air Danau 'A' Secara Tiba-tiba Surut
Selain itu, di tempat lainnya ada sebuah danau yang disebut sebagai Danau 'A'. Danau yang dikultuskan oleh orang-orang Persia itu secara tiba-tiba surut dan menjadi kering.

5. Munculnya Burung Ababil yang Menghancurkan Pasukan Abrahah
Dalam buku Samudra Keteladanan Muhammad tulisan Nurul H. Maarif, Shafiyyurahman al-Mubarakfuri menceritakan, semakin banyak peziarah yang berbondong-bondong pergi ke Kakbah, padahal biasanya hal itu tidak pernah terjadi.

Lantas, Abrahah kesal dan marah. Lalu, ia membangun gereja yang megah di Shan'a untuk menyaingi Kakbah, sehingga orang-orang Arab berpaling dari Kakbah ke gereja.

Alih-alih terwujud, gereja megahnya justru tidak menarik minat para peziarah dan karenanya ditinggalkan begitu saja. Abrahah yang marah lantas bertekad menghancurkan Kakbah dengan membawa 60.000 pasukan.

Misinya tentu gagal, dengan kehendak Allah SWT muncullah burung-burung ababil yang membawa batuan panas untuk meluluh lantahkan pasukan Abrahah.

6. Para Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani) Melihat Bintang Besar dan Bercahaya
Dalam sumber yang sama disebutkan bahwa para ahli kitab Yahudi dan Nasrani melihat bintang besar dan bercahaya terang tepat di hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Bahkan, bintang tersebut tak pernah terlihat sebelumnya.


 

2 NIKMAT YANG SERING DILUPAKAN

Menghitung nikmat yang telah Allah berikan adalah sebuah pekerjaan yang sulit. Bagaimana tidak, Allah mengatakan bahwa jika seorang hamba ingin menghitung nikmat tersebut, maka tidak akan sanggup menghitungnya. Allah Ta’ala berfirman

وَإِن تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللهِ لاَ تُحْصُوهَا إِنَّ اللهَ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ

Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menghitung jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. An-Nahl: 18).

Mayoritas manusia banyak yang tertipu jika Allah berikan nikmat, padahal nikmat yang diberi akan dipertanggung jawabkan. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda

لاَ تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمْرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَا فَعَلَ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَا أَنْفَقَهُ وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَا أَبْلاَهُ

Kedua kaki seorang hamba tidaklah berpindah pada hari kiamat hingga ia ditanya mengenai umurnya, dimanakah ia habiskan; ilmunya, dimanakah ia amalkan; hartanya, bagaimana cara ia mendapatkannya dan ia infakkan; dan mengenai badannya, di manakah usangnya.” (HR. At-Tirmidzi, shahih).

Ingatlah bahwa 4 hal di atas akan ditanya kelak pada hari kiamat, yaitu umur, ilmu, harta dan badannya. Oleh karena itu, ketika seorang mendapatkan nikmat namun tidak ia gunakan tuk taat, maka itu adalah musibah. Sebagaimana perkataan Abu Hazim dalam Hilyatul Auliya, “Setiap nikmat yang tidak digunakan untuk taat, maka itu adalah musibah.”

Di antara sekian banyak nikmat yang telah Allah berikan, ada 2 nikmat yang manusia lalai darinya. Nikmat tersebut adalah kesehatan dan waktu luang.

Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam

نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنْ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ

Dua nikmat, kebanyakan manusia tertipu dengan keduanya, yaitu kesehatan dan waktu luang.” (HR. Al-Bukhari)

1. Kesehatan

Banyak manusia yang sehat, namun tertipu dengan kesehatannya. Ia tak gunakan kesehatannya untuk taat, namun untuk maksiat. Sementara di luar sana ada sebagian orang yang ingin melakukan ketaatan, namun tak mampu melakukannya dikarenakan sakit yang di derita.

Padahal badan yang sehat akan ditanyakan, digunakan untuk apa. Apakah digunakan tuk mendatangi majelis ilmu ataukah mendatangi tempat-tempat maksiat. Barulah ia tersadar ketika terbaring lemah tak berdaya karena sakit, sehingga sesal pun tak terelakkan.

2. Waktu luang

Waktu adalah sesuatu yang terus berputar dan tak akan kembali lagi. Oleh karena itu betapa banyak manusia yang tersesali oleh waktu. Waktunya hanya berlalu begitu saja, tanpa ada manfaat dan faidahnya. Hidupnya hanya menghabiskan waktu dan menyisakan penyesalan umur.

Waktu ibarat pedang bermata 2, jika digunakan untuk kebaikan, maka baik pula. Sebaliknya, jika digunakan untuk keburukan, maka dampak buruk akan terjadi di kemudian hari.

Betapa tidak, sebagian orang menghabiskan waktunya untuk maksiat, namun tatkala ia sudah senja, maka ia akan menangisi masa tua nya karena ia tak menghabiskan waktu dan umurnya untuk taat.

Ketahuilah bahwa 2 hal di atas adalah nikmat yang patut disyukuri tatkala terkumpul di dalam diri seorang muslim. Karena tatkala seorang itu bersyukur, maka Allah akan tambah nikmat tersebut.

Allah Ta’ala berfirman

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

Dan (ingatlah juga), tatkala Rabbmu mengatakan; “Sungguh jika kamu bersyukur, pasti Aku akan tambah (nikmat) kepadamu, tapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih” (QS. Ibrahim: 7).

 

 

اَلْحَمْدُ للهِ وَصَلَّى رَبُّنَا  ۞ عَلَى النَّبِيِّ الْمُصْطَفَى حَبِيْبَنَا 1

وَأَلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ قَرَى ۞ وَهَاكَ فِى التَجْوِيْدِ نَظْمًا حُرِّرَا 2

سَمَّيْتُهُ هِدَايَةَ الصِّبْيَانِ ۞ اَرْجُوْاِلَهِ غَايَةَ الرِّضْوَانِ 3

اَحْكَامُ التَنُوْيِنِ وَنُوْنٍ تَسْكُنُ ۞ عِنْدَالْهِجَاءِ خَمْسَةٌ تُبَيَّنُ 4

اِظْهَرُاِدْغَامٌ مَعَ الْغُنَّةِ اَوْ ۞بِغَيْرِ هَاوَالْقَلبُ وَاْلأِخْفَاءُ رَوَوْا 5

فَظْهِر لَذَى حَمْزٍ فَهَاءٍ حَاءِ۞ وَالْعَيْنِ ثُمَّ الْغَيْنِ ثُمَّ اْلِخَاءِ 6

وَادْغِمْ بِغُنَّةٍ بِيَنُّو لاَاِذَا ۞كَانَ بِكِلْمَةٍ كَدُنْيَا فَامْبِذَا 7

وَادْ غِمْ بِلاَ عُنَّهِّ فِى لاَمِ وَرَا۞ فَالْقَلْبُ عِنْدَ الْبَاءِ مِيْمَا ذُكِرَ 8

وَاَخْفِيَنِّ عِنْدَ بَاقِى الأَحْرُفِ۞ جُمْلَتُهَا خَمْسَةُ عَشْرٍ فَاعْرِفِ 9
 صِفْ ذَا ثَنَا كَمْ زَادَ شَخْصٌ قَدْ سَمَا۞ دُمْ طَيِّبًا زِدْ فِي التُّقَى ضَعْ ظَالِمَا10

وْغُنَّةٌ قَدْاوَجَبُوْهَا اَبَدَا۞ فِى المِيْمِ وَالنُّوْنِ إِذَا مَاشُدِّدَا 11

وَالْمِيْمُ إِنْ تَسْكُنُ لَدَ الْبَاتُخْتَفَى ۞نَحْوُعْتَصِمْ بِااللهِ تَلْقُ الشَّرَفَ 12

وَادْ غِمْ مَعَ الْغُنَّةِ عِنْدَ مِثْلِهَا۞ وَاظْهِر لَدَى بَقِىْ الْحُرُوفِ كُلِّهَا 13 

وَاحُرْصْ عَلَى اْلأِظْهَارِ عِنْدَ الفَاءِ ۞وَالْوَاوِ وَاحْذَرْدَا عيَ الإِخْفَاءِ 14

إِدْغُامُ كُلِّ سَاكِنِ قَدْ وَجَبَا۞ فِى مِثْلِهِ كَقَوْلِهِ إِذْدَ هَبَا 15

وَقِسْ عَلَى هدَاسِوَا وَاوٍ تَلاَ ۞ضَمًّاوَيَاءِ بَعْدَكَسْرِ يُجْتَلىَ 16

مِنْ نَحُوِ فِى يَوْمٍ لِيَاءِ اَظْهَرُوا ۞وَالوَاوِ مِنْ نَحْوِاصْبِرُوْا وَصَابِرَوْ 17

وَالتَّاءُ فِيىدَالٍ وَطَاءٍ اَسْبَتُوْا۞ اِدْغَامَهَانَحْوُ اُجِيْبَتْ دَعْوَةُ 18

وَامَنَتْ طَائِفَةُ وَاَدْغَمُوْا۞ الدَّالَ فِى الظَّاءِبِنَحْوِاذْظَلَمُوْا 19

وَالدَّالَ فِى التَاءِ بِلاَ مْتِرَاءِ ۞وَلاَمَ هَلْ وَبَلْ وَقُلْ فِىْ الرَّءِ20

مِثْلُ لَقَدْ تَابَ وَ قُلْ رَبِّ احُكُمِ ۞وَالْكُلُّ جَاءَبِا تِّفَا قِ فَاعْلَمِ 21

وَاَظْهِرَنَّ لاَمَ تَعْرِفِ لَذَىْ ۞ارَبْعَةٍ مِنْ بَعْدِ عَشْرٍ تُوْجَدَ 22

فِى اَبُغِ حَجَتَكَ وَخَفْ عَقِيْمَةْ ۞ وَفِى سَوَاهَامِنْ حُرُوْفٍ اَدْغِمَةْ 23

وَلاَفِعِل اَظْهِرَنَّ مُطْلَقَا ۞ فِيْمَا سِوَى لاَمٍ وَرَاءِ كَاالتَقَى 24

وَاُلتَمِسُوْا وَقَلْ نَعَمْ وَقُلْنَا ۞ وَاظْهِرْ لِحَرْفِ الْحَلْقِ كَاصْفَحْ عَنَّا 25

مَالَمْ يَكُنْ مَعُ مِثْلِهِ وَالْيُدْ غَمَ ۞ فِى مَثْلِهِ حَتْمًا كَمَا تَقَدَّ مَا 26

وَاَحْرُفُ التَفْخِيْمِ سَبْعُ تُحْصَرُ ۞ فِيخُصَّ ضَفْطٍ قِطْ يعُلْ تُشَهَرُ 27

 


۞ بَيِّنْ لَذَى وَقْفٍ وَسَكْنٍ تُرْشَدِ 28. ﻗَﻠْﻘَﻠَﺔٌ ﻳَﺠْﻤَﻌُﻬَﺎ ﻗَطْبُ ﺟَﺪِ  

وَاَحْرُفُ الْمَدِّ ثَلاَثُ تُّوصَفُ ۞ اَلُوَاوُ ثُمَّ الْيَاءُ ثُمَّ اْلأَلِفُ 29

وَشَرْطُهَا ِاسْكَانُ وَاوٍ بَعْدَ ضَمْ  ۞ وَسَكْنُ يَاءٍ بَعْدَكَسْرٍ مُلْتَزَمْ 30

وَاَلِفُ مِنْ بَعْدٍ فَتْحٍ وَقَعَ  ۞ وَلَفْظُ نُوْ حِيْهَا لِكُلِّ جَمَعَا 31

فَاِنْ فَقَدْتَ بَعْدَ حَرْفِيْهِ السُّكُوْنِ ۞ وَالْهَمْزُ فَاالْمَدِّ طَبِيْعِىْ يَكُنْ 32

وِإِنْ تَلاَهُ الْهَمْزُ فِى كَلِمَتِهِ  ۞ فَوَجِبٌ مُتَصِلٌ كَجَائَتِهِ 33

وَاِنْ تَلاَهُ وَبِأُخْرَى ِاتَّىصَلَى ۞ فَجَائِزٌ مُنْفَصِلٌ كَلاَإِلَى 34

وَإِنْ يَكُنْ مَنْ يَعْدَهُ مُشَدَّدَا۞ فَلاَزِمٌ مُطَوَالٌ كَحَآدَّا 35

كَذَاكَ كُلَّ سَاكِنٍ تَأَصَّلَ۞ مُخَفَفًا يَكُوْنُ اَوْمُثَقَلاَ 36

وَمِنْهُ مَايَأتِى فَوَا تِحُّ السُّوَارْ۞ وَفِى ثَمَانِ مِنْ حُرُوْفِيْهَاظَهَرْ 37

فِي كَمْ عَسَلْ نَقَصَ حَصْ هَاعُرِفْ۞ وَمَا سِوَاهَا فَطَبِيْعِ لاَأَلِفْ 38

وِإِنْ يَكُنْ قَدْ عَرَضَ السُّكُوْنُ۞ وَقْفًا فَعَارِضُ كَنَسْتَعِيْنُ 39

 وَاخْتِمُ بِحَمْدِاللهِ وَالصَّلاَةِ ۞عَلَى النَّبِىِّ طَيِّبِ الصِّفَاتِ 40

وَاْلأَلِ وَالصَّحْبِ مَعَ السَّلاَمِ۞ اَبْيَتُهَااَرْبَعُوْنَ ِبْاالتَّمَامِ 41