Senin, 10 Desember 2012

KULIAH RAMADHAN



Kiat Menggapai Keutamaan Ramadhan
Oleh: Drs. H. Musthofiq, M.A

Ramadhan adalah bulan yang sangat mulia karena didalamnya terdapat malam yang lebih utama dari seribu bulan atau kurang lebih 83 tahun. Itulah lailatul Qodar. Namun dalam sebuah kesempatan setelah perang badar nabi bercerita kepada para sahabat kita baru perang kecil dan akan menghadapi perang yang besar. Yaitu perang melawan hawa nafsu

Dalam menghadapi peperangan minimal kita harus
  1. Tentukan Target
  2. Kenali siapa musuh kita
  3. Susun Strategi

1. Target kita adalah menang sehingga menjadi orang yang taqwa serta berhaq mendapat sebutan Minal ‘Aidin wal Faizin ( semoga termasuk orang yang kembali dan memperoleh kemenangan )
Allah SWT berfirman:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa ( Q.S. Al Baqarah (2): 183
Adapun ciri-ciri orang yang bertaqwa adalah:
الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ(3)وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ وَبِالْآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ(4

(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka,(3) dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Qur’an) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.(4)

Tanda orang yang bertaqwa pertama adalah percaya kepada yang ghaib. Sudahkah kita percaya kepada yang ghaib. Mari kita buktikan, Nabi Muhammad SAW bersabda:

من فرح بدخول الرمضان حرم الله جسده على النيران
“ Barang siapa yang bergrmbira dengan datangnya bulan Ramadhan maka Allah haramkan jasadnya tersentuh api neraka.”

Apa sebenarnya gembira, senang, happy, farah itu ? Gembira adalah bertemunya dengan sesuatu yang dinantikan, dirindukan, diinginkan, diharapkan, dicita-citakan.

Kalau kita menginginkan somay kemudian datanglah tukang somay maka kita akan gembira. Sebaliknya jika yang datang tukang sampah maka kita akan kesal , benci dan marah. Kegembiraan yang dibawa oleh ramadhan bersifat ghaib. Jika kita tidak beriman kepada yang ghaib maka Ramadhan datang justru menjadi beban. Mengapa karena siang harinya kita harus berlapar-lapar puasa. Sedangkan malam harinya kita berpayah-payah shalat tarawih, tadarus dan lain sebagainya. Jadi hanya oerang yang berimanlah yang bergembira dengan datngnya bulan suci Ramadhan.

2.  Strategi untuk mengalahkan syetan adalah dengan:
a. Shiyam di siang hari dan qiyam dimalam hari.

Nabi Muhammad SAW bersabda:
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Barang siapa yang mendirikan Ramadhan ( puasa di siang hari dan qiyam di malam hari) karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu ( H.R. Bukhari )
Kita harus puasa dengan seluruh anggota badan  mulut, jangan dipakai untuk marah, mata, jangan nonton infotaiment dan  gosip,  telinga, jangan dipakai untuk mendengarkan gosip,tangan, jangan  mengambil yang bukan haqnya, kaki, jangan berjalan menuju maksiat )
Kalau puasa tidak didasari dengan iman dan tidak menjaga seluruh anggota badan, maka kita hanya akan mendapatkan lapar. Begitu pula dengan qiyamnya hanya mendapatkan kurang tidur saja. Nabi Muhammad     SAW bersabda:

كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعُ وَكَمْ مِنْ قَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ قِيَامِهِ إِلَّا السَّهَرُ

Betapa banyak orang yang puasa tetapi tidak diperoleh dari puasanya itu kecuali lapar. Dan betapa banyak orang yang qiyam ( shalat tarawih ) tetapi tidak diperoleh dari qiyamnya itu kecuali hanya kurang tidur.( H.R  Ahmad )
كم من صائم ليس له من صيامه إلا الجوع والعطش “اخرجه النساء وابن ماجه
Betapa banyak orang yang puasa tetapi tidak diperoleh dari puasanya itu kecuali lapar dan dahaga ( Dikeluarkan oleh An Nasa I dan Ibnu Majah )

  1. Shalat lima waktu selalu berjama ah
         Nabi Muhammad SAW bersabda:
صَلَاةُ الْجَمَاعَةِ تَفْضُلُ صَلَاةَ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً رواه البخارى
Shalat berjama ah itu lebih utama dari shalat sendirian dengan duapuluh tujuh derajat ( H.R Bukhari )
Mari kita laksanakan shalat lima waktu dengan berjama ah, terutama di bulan suci Ramadhan, dan dilanjutkan pada sebelas bulan berikutnya.

c. Perbanyak tadarus alqur’an minimal sekali khatam di bulan Ramadhan.
Karena Alqur’an diturunkan pada bulan  Ramadhan maka sudah sepantasnyalah kalau kita mampu untuk menghatamkannya. Hayatilah maknanya serta amalkan isi kandungannya.

 Allah SWT berfirman :

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْءَانُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ
bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). ( Q.S. Albaqarah (2): 185 )

3.  Kenali siapa musuh kita
Musuh kita adalah musuh yang tidak terlihat yaitu syetan, kalau musuhnya kelihatan, kita mudah untuk mengelak, menghindar dan membidiknya

إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيرِ(6
Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh (mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya
supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.
Syetan menggoda manusia melalui nafsu, maka nafsu inilah yang harus kita tundukkan melalui ibadah puasa. Dengan puasa ini diharapkan kita mampu menundukkan nafsu. Bukan justru kita yang selalu tunduk kepada nafsu. Karena nafsu senntiasa menyuruh kepada kejahatan.
Allah SWT berfirman:

وَمَا أُبَرِّئُ نَفْسِي إِنَّ النَّفْسَ لَأَمَّارَةٌ بِالسُّوءِ إِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّي إِنَّ رَبِّي غَفُورٌ رَحِيمٌ(53

Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.( Q.S Yusuf (12): 53
      Walaupun syetan tidak dapat dilihat, tetapi jika kita mau untuk melawannya syetan pasti akan kalah, karena sesungguhnya tipu daya syetan itu lemah.
إِنَّ كَيْدَ الشَّيْطَانِ كَانَ ضَعِيفًا(76)…
… karena sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah.( Q.S. An Nisa (4):76 )    
Mudah-mudahan dengan perencanaan yang matang kita dapat melaksanakan Ibadah Ramadhan dengan sebaik-baiknya, sehingga kita menang dalam peperangan, sehingga begitu Ramadhan selesai kita berhak mendapat sebutan ”Minal ’Aidin wal Faizin ” semoga engkau termasuk golongan orang-orang yang kembali dan memperoleh kemenangan.

Kiat Agar Ibadah Puasa kita diterima Allah
Oleh: Drs. H. Musthofiq, M.A

            Ada tiga hal agar puasa kita diterima Aah SWT yaitu:
A. Puasa yang kita kerjakan harus karena Alloh ( Lillahi ta’ala )
B. Mengetahui ilmunya
C. Dilaksanakan sesuai dengan ilmunya.
  1. Puasa yang kita kerjakan harus karena Alloh ( Lillahi ta’ala ) Iman danmengharapkan ridho Allah semata
Agar  puasa yang kita laksanakan diterima Allah maka,  puasa harus dikerjakan karena Allah,  bukan karena yang lain. Allah SWT berfirman:

وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ

Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta`atan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus. Q.S. A Bayyinah: 5

  1. Karena Cinta kepada Allah ( Mahabbah )
الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ(3
      Maha Pemurah lagi Maha Penyayang,Q.S.A Fatihah : 3
     Allah adalah satu-satunya Dzat yang harus paling kita cintai, Karena maha
      pemurahnya Allah SWT. Semua makhuk di dunia diberi  rizki, baik yang
     mukmin, munafik bahkan yang atheis sekalipun. Allah memberikan
      semua fasilitas yang diperukan oleh manusia.
Cinta adalah karunia Allah SWT. yang amat besar, dengan cinta
yang jauh bisa menjadi dekat
yang lemah bisa menjadi kuat
yang takut bisa menjadi berani
yang sakit bisa menjadi sehat
            Namun kalau kita beribadah hanya karena cinta saja maka akan terkesan menjadi sombong seperti yang diucapkan oleh seorang sufi” Ya Allah aku beribadah semata-mata karena cintaku kepada-Mu, Jika aku beribadah karena takut neraka, maka masukkanlah aku ke dalam neraka. Dan jika aku beribadah karena mengharapkan surga-Mu, maka jauhkanlah surga dariku.

  1. Karena Takut kepada Allah ( khauf )
مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ (4
      Yang menguasai hari pembalasan.Q.S. Al Fatihah : 4
Kita takut kepada Alla SWT. Karena ia sangat pedih siksa Nya ( Syadidul ’Adzab ) berupa neraka.

Karena takut kepada Allah kita harus taat,
Karena takut kita harus hormat
Karena takut kita harus hati-hati
           
Orang yang beribadah hanya karena takut saja, maka ia akan mengerjakan asal memenuhi perintah saja. Seperti seorang pengendara motor yang memakai helm karena takut polisi. Dia akan memakai helm asal helm saja, bahkan kalau tidak ada polisi ia tidak akan memakai helm. Lampu merah berhenti jika ada polisi ,tetapi jika tidak ada polisi ia akan langsung serobot saja.

  1. Karena Mengharap pahala dari Allah ( Roja )
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ(5
Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan Q.S.Al Fatihah :5
Allah adalah satu-satu dzat tempat kita memohon, tempat kita berharap dan tempat kita bergantung.

اللَّهُ الصَّمَدُ(2
Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
Karena ada harapan kita jadi semangat Q.S. A Ikhlash : 3
Karena ada harapan kita jadi mau berkarya
Karena ada harapan kita jadi punya cita-cita
            Seorang pujangga mengatakan:
1. Orang yang tidak makan bisa bertahan hidup sampai sebulan
2. Orang yang tidak minum bisa bertahan hidup sampai seminggu
3. Orang yang tidak punya harapan bisa bertahan hidup sampai sehari
            Orang yang melaksanakan ibadah hanya karena roja ( mengharap) saja maka dia akan selalu hitung- hitungan, seperti seorang pedagang. Misalnya ia menghitung pahala yang dikerjakan di bulan Ramadhan sudah sangat banyak karena dilipat gandakan sampai 700 kali lipat.
Jadi kalau kita ke Mushalla 30 hari selama bulan Ramadhan berarti sama dengan 21.000 pergi ke Mushalla pada bulan lainnya, sehingga akhirnya ia tidak mau lagi ke Mushalla pada 11 bulan berikutnya. Mereka tidak mau melaksanakan lagi kebaikan, karena merasa pahalanya sudah banyak. Bahkan ada yang mau melaksanakan maksiat dengan dalih pahala saya sudah banyak, sehingga kalau kalau dipotong dosa saya karena maksiat, maka pahala saya masih lebih banyak.
  1. Mengetahui ilmunya
Seseorang yang mau melaksanakan sesuatu harus terlebih dahulu mengetahui ilmunya. Tanpa ilmu maka bisa salah dalam melangkah.
Imam Ibnu Ruslan dalam kitabnya Zubad menjelaskan

وكل من بغير علم يعمل          اعماله مردودة لا تقبل
Artinya” Setiap orang yang beramal tidak dengan ilmu,
                Maka amalnya tertolak dan tidak diterima”
Orang yang berpuasa tidak dengan ilmu boleh jadi ia tidak akan mendapatkan sesuatu dari puasanya itu kecuali haus dan lapar . begitu pua dengan shalat malamnya tidak mendapatkan sesuatu kecuali hanya kurang tidur.
Nabi Muhammad SAW bersabda:

كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعُ وَكَمْ مِنْ قَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ قِيَامِهِ إِلَّا السَّهَرُ

Betapa banyak orang yang puasa tetapi tidak diperoleh dari puasanya itu kecuali lapar. Dan betapa banyak orang yang qiyam ( shalat tarawih ) tetapi tidak diperoleh dari qiyamnya itu kecuali hanya kurang tidur.( H.R  Ahmad )

Allah SWT berfirman:
قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الْأَلْبَابِ(9
Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.Q.S.Az Zumar (39):9

Dalam sebuah riwayat dijelaskan ketika Nabi Muhammad SAW melihat Syetan menangis di pintu masjid lalu nabi bertanya  kenapa engkau menangishai Iblis ? bukankah banyak orang yang sedang beribadah di masjid. Syetan menjawab Aku takut  kepada orang alim  yang sedang tidur. Bukan kepada orang bodoh yang sedang beribadah. 
Dalam kitab ” Ta’limal muta’allim ” terdapat  syair yang menjelaskan
فاءن فاقها وحدا متوارعا    اشد الى الشيطا ن من الف عابد
Maka sesungguhnya satu orang ’alim ( ahli fiqih ) yang wara’
Lebih ditakuti syetan dari seribu orang yang ahli ibadah ( tetapi Bodoh )


C. Dilaksanakan sesuai dengan ilmunya.
Dalam sebuah pepatah dikatakan:
العلم بلا عمل                كا الشجر بلا ثمر
Ilmu yang tidak diamal     bagaikan pohon yang tidak berbuah
Jadi kita harus berimu amaliah tetapi juga beramal imiah bukan beramal jahiliah
Kita tentu sudah maklum bahwa syarat wajibnya puasa adalah:
1. Islam
2. Baligh        
3. Berakal      
4. Kuat untuk berpuasa
    Sedangkan Rukun puasa adalah:
1. Niat
2. Menahan dari terbit fajar sampai terbenam matahari 
Adapun yang membatalkan puasa adalah:
1. Makan minum dengan sengaja
2. Berhubungan suami istri
3. Muntah dengan sengaja
4. Haid atau Nifas
            Yang tak kalah pentingnya adaah yang membatalkan pahala puasa yaitu:
1. Ghibah ( menggunjing kejelekan orang )
2. Namimah ( Adu domba )
3. Qaulu zur ( Berkata dusta )
           
Yang membatalkan puasa ialah makan minum dengan sengaja di siang hari, muntah dengan sengaja, berhubungan badan di siang hari.
Menjaga yang membatalkan puasa lebih mudah daripada menjaga yang membatalkan pahala puasa. Puasanya tetap sah. Namun ia tidak memperoeh pahala puasa karena melakukan hal-hal sebagai berikut seperti, mengunjing kejelekan orang lain, melihat sesuatu yang diharamkan Allah, berkata dusta dan lain sebagainya.
     Nabi Muhammad SAW bersabda
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
Barang siapa yang tidak meninggalkan ucapan  dusta dan amalannya, maka Allah tidak membutuhkan lagi dalam hal menahan dirinya dari makan dan minum ( HR. Bukhari )
Maka tinggalkanlah berkata dusta, sebab kalau masih suka berdusta maka Allah tidak akan menerima puasanya. Kalau orang sudah berpuasa, tetapi ia masih suka korupsi, maka puasanya sia-sia belaka.
Mudah-mudahan puasa yang kita laksanakan pada ramadhan kali ini diterima Allah SWT, sehingga kita termasuk golongan orang-orang muttaqin yang Allah SWT telah menyediakan syurga untuknya. Amiin.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar